Tugas Kelompok
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA
DISUSUN
OLEH
CITRA
DEWI SILABAN 7103142010
DEO SANTANA HUTAHAEAN 7103142012
DEVI R. SIMAMORA 7103142015
DITA LASMAIDA S. 7103142018
HOTMAIDA SITOMPUL 7103142036
J.MERYANA SIMANJUNTAK 7103142038
DONNY
F. SIREGAR 709341031
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2014
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis
ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia dan rahmatNya
sehingga Makalah Manajemen Audit ini
dapat diselesaikan. Adapun makalah ini membahas tentang “Audit
Sumber Daya Manusia”.
Makalah
ini terdiri atas 3 Bab yaitu Pendahuluan, Pembahasan, Kesimpulan. Adapun
harapan penulis dalam makalah ini yaitu agar kita mengetahu bagaimana konsep
dasar audit manajemen maupun perannya. Dan bagi pembaca kiranya dapat menjadi
suatu pelajaran
Akhir
kata, tak ada gading yang tak retak. Begitu juga dengan makalah ini masih
banyak memiliki kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan diterima oleh penulis.
Medan,
Maret 2014
Penulis,
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
i
DAFTAR ISI..............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG....................................................................................
3
BAB II PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN AUDIT SDM .......................................................................... 5
B.
KERANGKA
KERJA AUDIT SDM ............................................................... 5
C.
TUJUAN
AUDIT SDM .................................................................................... 6
D.
MANFAAT
AUDIT SDM ................................................................................ 7
E.
PENDEKATAN
AUDIT SDM ........................................................................ 7
F.
LANGKAH-LANGKAH AUDIT ................................................................... 8
G.
RUANG
LINGKUP AUDIT SDM .................................................................. 9
H.
AUDIT ATAS
PEROLEHAN SDM ................................................................ 10
I.
AUDIT ATAS
PENGELOLAAN SDM .......................................................... 11
J.
AUDIT ATAS PENGURANGAN SDM.......................................................... 13
BAB III KESIMPULAN .............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara tradisional, manajemen
memberikan perhatian utama dalam pencapaian efesiensi dan ekonomisasi
penggunaan sumber-sumber daya alam (bahan baku) dalam tujuan perusahaannya.
Pada saat ini, perhatian lebih diarahkan pada Sumber Daya Manusia (SDM) dan kontribusinya
terhadap pencapaian tehadap perusahaan. Fungsi SDM dalam mempersiapkan dan
mengeloleh SDM memegang perang yang sangat penting dalam pecapaian dalam
bersaing perusahaan. Dukungan SDM yang berkualitas tinnggi memiliki korelasi
positif dengan penciptaan nilai tambah dan tingkat kualitas keputusan yang
diambil didalam perusahaan. Penciptaan nilai tambah bagi perusahaan terjadi
jika operasi berjalan sebagai besar (bahkan semuanya) melibatkan
aktivitas-aktivitas yang menambah nilai (value added activity) baik bagi
perusahaan maupun pelannggan. Hal ini hanya terjadi jika seluruh SDM di dalam
perusahaan menyadari bahwa segala aktivitasnya harus memberi kontribusi kepada
keunnggulan bersaing perusahaan.
Untuk meningkatkan tanggu jawab
seluruh lapisan karyawan pada penciptaan nilai tambah ini, pengelolah SDM harus
memjadiakan pemberdayaan karyawan (employee empowerment) sebagai dasar
perumusan program dalam bidang SDM dan pelaksanaannya. Dalam hal ini fungsi SDM
memegang peranan dan tanggu jawab penting dalam memasok SDM yang memenuhi
kualifikasi (kompotensi, loyalitas, dan etos kerja yang tinggi) sesuai dengan
kebutuhan keunggulan bersaing perusahaan.
Menjadikan karyawan sebagai asset
berarti menempatkan karyawan pada posisi yang penting dengan strategi bersaing
dan pencapaian tujuan perusahaan. Fungsi manajemen SDM, tidak cukup hanya
dipandang sebagai fungsi pendukung operasi dan lebih rendah dari fungsi utama
yang lain (pemasaran, operasional, keuangan) tetapi harus di tempatkan pada
posisi yang sejajar. Karena memang pada kenyataan salah satu kunci keberhasilan
perusahaan terletak kualitas SDM-nya. SDM yang berkualitas hanya dapat
diperoleh dari proses pengelolaan SDM yang berkualitas juga. Di sinilah peranan
pennting fungsi SDM yang tidak dapat diganti oleh fungsi yang lain, dalam
memberi kontribusinya pada keberhasilan perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AUDIT SDM
Audit SDM merupakan penilaian dan
analisis yang konfrehensif terhadap program-progam SDM. Audit SDM menekankan
penilaian (evaluasi) terhadap berbagai aktivitas SDM yang terjadi dalam
perusahaan dalam rangka memastikan apakah aktivitas akivitas tersebut telah
berjalan secara ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya dan
memberikan rekomendasi perbaikan atas berbagai kekurangan yang terjadi pada
aktiviatas SDM yang diaudit untuk meningkatkan kinerja dari program/aktvitas
tersebut. Dari hasila audit dapat diketahui apakah kebutuhan potensial SDM
perusahaan telah terpenuhi atau tidak dan berbagai hal dalam aktivitas
SDM yan masih bisa ditingkatkan kinerjanya.
B. KERANGKA KERJA AUDIT SDM
Kerangka kerja audit SDM
menghubungkan pengeolaan SDM dengan tujuan bisnis perusahaan secara
keseluruhan. Dalam hubungan ini audit menilai dukungan SDM terhadap
pencapaian tujuan perusahaan, komitmen perusahaan dalam memberdayakan, dan
melibatkan SDM, serta mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam hubungan
tersebut dan merekomenasikan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Berdasarkan rekomendasi dari hasil audit, peerusahaan melakukan perubahan dan
mengevaluasi perubahan-perubahan dari hasil audit.
Gambar Kerangka kerja Audit SDM
C. TUJUAN AUDIT SDM
Ada beberapa hal yang ingin dicapai
melalui audit SDM yang merupakan tujuan dilakukannya audit tersebut, yaitu :
- Menilai efektivitas dari fungsi SDM
- Menilai apakah program/aktivitas SDM telah berjalan secara ekonomis, efektif dan efisisen.
- Memastikan ketaatan berbagai program/aktivitas SDM terhadap ketentuan hokum, peraturan dan kebijakan yang berlaku di perusahaan.
- Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas SDM dalam menunjang kontribusinya terhadap perusahaan.
- Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas berbagai program/aktivitas SDM
D. MANFAAT AUDIT SDM
Ada beberapa manfaat dari audit SDM,
antara lain
1.
Mengidentifikasi kontribusi dari
departemen SDM terhadap organisasi
2.
Meningkatkan citra profesioanal
departemen SDM
3.
Mendorong tanggung jawab dan
profesionalisme yang lebih tinggi karyawan departemen SDM.
4.
Memperjeas tugas-tugas dan tanggung
jawab departemen SDM
5.
Mendorong terjadinya keragaman
kebijakan dan praktik-praktik SDM
6.
Menemukan masalah-masalah kritis
dalam bidang SDM
7.
Memastikan ketaatan terhadap hokum
dan peraturan dalam praktik SDM
8.
Menurunkan biaya SDM melalui
prosedur SDM yang lebih efektif
9.
Meningkatkan keinginan untuk berubah
dalam departemen SDM
10.
Memberikan evaluasi yang cermat
terhadap system informasi SDM
E. PENDEKATAN AUDIT SDM
1. Menentukan Ketaatan Kepada Peraturan Dan Hukum yang
Berlaku
Audit menekankan penlaian bagaimana
perusahaan menetapkan berbagai aturan dan kebijakan yang secara internal
berlaku di perusahaan, apakah telah sesuai dengan aturan dan hokum yang
ditetapkan pemerintah sebagai pemegang otoritas? Dan apakah setiap komponen
dalan oraganisasi menjalankan aktivitasnya sesuai dengan aturan dan kebijakan
tersebut? Manajemen puncak hasus menyadari bahwa manajer di setiap tingkat
berkewajiban untuk mentaati peaturan dan ketentuan hukum yang berlaku.
2. Mengukur Kesesuaian Program Dengan Tujuan
Organisasi
Keselarasan tujuan departemen SDM
mulai dari tujuan para karyawannya sampai tujuan berbagai program yang
itetapkan pada departemen ini, dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan
harus menjadi pertimbangan utama dalam menyusun rencana di departemen SDM.
Adanya keselarasan tujuan akan menjadikan aktivitas organisasi berjalan seirama
dalam mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Disamping itu, hal ini
juga dapat menghindari benturan antar bagian yang ada, yang dipicu oleh
kebutuhan jangka pendek masing-masing bagian berdasarkan ego sektoral
masing-masing.
3. Mengukur Kinerja Program
Mengukur kinerja program berarti
menghubungkan aktivitas actual program SDM yang diaudit dengan ukuran-ukuran
keberhasilan yang telah ditetapkan sebakumnya. Disamping ukuran-ukuran
keberhasilan, penilaian kinerja program juga berhubungan denga strategi dan
rencana yang telah ditetapkan.
Untuk mencapai tujuannya, fungsi
SDM menetapkan berbagai program sebagai implementasi rencana yang telah
ditetapkan. Apakah program yang telah ditetapkan tersebut telah terlaksana
secara ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuan? Audit SDM melakukan
evaluasi secara konfrehensif terhadap kinerja program yang dilaksanakan pada
perusahaan. Panilaian ditekankan pada ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas
program dalam mencapai tujuannya. Dari hasil audit akan diketahui apakah
beberapa program masih mungking untuk ditingkatkan kinerjanya atau memang
program tersebut belum berjalan secara maksimal.
F. LANGKAH-LANGKAH AUDIT
Dalam audit SDM terdapat 5 (lima) tahapan yang
hendaknya dilaksanakan, yaitu :
1.
Pada tahap audit pendahuluan,
auditor menekankan kegiatan auditnya pada pencarian informasi latar belakang
dan gambaran umum terhadap program/aktivitas SDM yang di audit. Informasi yang
diperoleh ini nantinya digunakan oleh auditor untuk mengindentifikasi tujuan
sementara audit, pengembangan kriteria, penyebab, dan akibat dalam proses
audit. Kriteria merupakan pedoman/dasar bagi auditor dalam melakukan penilaian
terhadap program/aktivitas SDM. Kriteria dalam audit SDM terdiri dari rencana
SDM, berbagai kebijakan dan peraturan tentang SDM, tujuan setiap program SDM,
Standar Operasional Prosedur (SOP) organisasi, rencana pelatihan dan
pengembangan pegawai, standar evaluasi yang telah ditetapkan organisasi,
peraturan pemerintah, dan kriteria lain yang mungkin diterapkan. Sementara itu,
penyebab diartikan sebagai pelaksanaan dari program-program SDM, yang bisa
dibagi dalam dua sifat, yaitu (1) bersifat positif, dimana program-program yang
dilaksanakan dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi, dan (2) bersifat
negative apabila program tersebut gagal untuk mendukung tercapainya tujuan
organisasi. Bila kriteria dibandingkan dengan penyebab, maka muncul istilah
akibat yang mana merupakan sesuatu yang harus ditanggung organisasi karena
adanya perbedaan diantaranya. Akibat yang berasal dari penyebab positif dapat
menguntungkan organisasi, sedangkan akibat dari penyebab negatif bersifat
sebaliknya.
2.
Pada tahap review dan pengujian
pengendalian manajemen atas program-program SDM, beberapa hal harus
diperhatikan auditor dalam audit SDM yakni: (1) tujuan dari program/akitivitas
SDM harus dinyatakan dengan jelas dan tegas, (2) kualitas dan kuantitas dari
SDM yang melaksanakan program kualifikasi dari SDM yang terlibat, (3) anggaran
program, (4) pedoman/metode kerja, (5) spesifikasi dan deskripsi pekerjaan, serta
(6) standar kinerja program.
3.
Dalam tahap audit lanjutan,
pelaporan dan tindak lanjut sama halnya dengan proses audit pada umumnya,
dimana pada audit lanjutan auditor akan mengembangkan temuantemuanya, pelaporan
audit pun disajikan dengan bahasa yang jelas menyangkut hasil audit, serta tindak
lanjut yang berhubungan dengan rekomendasi dari auditor.
4.
Laporan Audit, dengan telah berhasilnya tim audit
memeriksa dan menilai kegiatan-kegiatan kepegawaian dalam organisasi, perlu
disusun suatu laporan audit sumber daya manusia yang ditujukan kepada
pihak-pihak yang memerlukan.
5.
Tindak
Lanjut, merupakan implementasi dari rekomendasi yang diajukan auditor.
Manajemen dan auditor harus sepakat daan secara bersama sama dalam melaksanakan
tindak lanjut perbaikan tersebut.
G. RUANG LINGKUP AUDIT SDM
Dalam pelaksanaan audit SDM untuk
mendukung jalannya kegiatan-kegiatan SDM perlu dilakukan pembatasan terhadap
aspek yang akan di audit. Secara garis besar, prospek audit SDM dilakukan
terhadap fungsi SDM yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan SDM yang dimulai
dari perencanaan SDM, perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan evaluasi kinerja
SDM
Menurut Sherman & Bohlander, audit SDM memberikan peluang untuk:
1.
Menilai efektivitas fungsi SDM
2.
Memastikan ketaatan terhadap hukum, kebijakan, perturan dan prosedur
3.
Menetapkan pedoman untuk penetapan standar
4.
Memperbaiki mutu staf SDM
5.
Meningkatkan citra dari fungsi SDM
6.
Meningkatkan perubahan dan kreatifitas
7.
Menilai kelebihan dan kekurangan dari fungsi SDM
8.
Memfokus staff SDM pada masalah masalah penting
9.
Membawa SDM lebih dekat pada fungsi fungsi yang lain.
Audit sumber daya manusia dapat memberikan
kontribusi terhadap profesionalisasi dari fungsi sumber daya manusia dalam
banyak cara.
Apabila
organisasi ingin tetap kompetitif, maka organisasi harus mengalami perubahan
yang terus menerus. Suatu audit atas program sumber daya organisasi dapat
membantu manajer mengidentifikasi penyimpangan atau varian antara kondisi
actual dengan kondisi yang diharapkan atau yang diinginkan. Dengan demikian
audit menjadi suatu dorongan yang berbasis data untuk perubahan.
H.
AUDIT ATAS PEROLEHAN SDM
1. Perencanaan SDM
Perencanaan SDM merupakan proses
analisis dan identifikasi tentang kebutuhan dan ketersediaan SDM untuk
menyelesaikan berbagai bidang tugasn dan tanggung jawab yang harus dikelola
perusahaandalam mencapai tujuannya. Rencana SDM merupakan bagian dari rencana
strategis perusahaan, dimana rencana ini memastikan kebtuhan SDM untuk
mengimplementasikan strategi pencapaian tujuan perusahaan dapat terpenuhi dalam
kualitas dan kuantitasnya yang tepat pada saat diperukan. Oleh karena itu
perencanaan SDM harus secara maksimal mengaodopsi berbagai perubahan lingkungan
bisnis dan organisasi yang terjadi, sehingga dapat memenuhi tuntutan perubahan
tersebut, yang tertuang dalam rencana strategi perusahaan.
2. Rekrutmen
Rekrutmen meliputi upaya pencarian
sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu ehingga dari
mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi
lowongan pekerjaan yang ada. Pelaksanaan rekrutmen harus mampu mendapatkan SDM
dengan cara yang paling ekonomis, efektif dan efisien.
Kegiatan kunci dalam melaksanakan rekrutmen meliputi :
- Menentukan kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek pada setiap bidang, jenis pekerjaan dan levelnya dalam perusahaan.
- Terus berupaya mendapatkan informasi tentang perkembangan kondisi pasar tenaga kerja.
- Menyusun bahan-bahan rekrutmen yang efektif.
- Menyusun program rekrutmen yang terpadu berhubungan dengan aktivitas SDM yang lain dang dengan kerjasama antara manajer lini dan karyawan.
- Mendapat pool calon karyawan yang berbobot dan memenuhi syarat.
- Mencatat jumlah dan kualitas pelamar dari berbagai sumber dan masing-masing metode rekrutmennya.
- Melakukan tindak lanjut terhadap para karyawan baik yang ditolak maupun yang diterima untuk mengevaluasi efektivitas rekrutmen yang dilkukan.
3. Seleksi Dan Penempatan
Seleksi adalah proses mendapatkan
dan menggunakan informasi mengenai pelamar kerja untuk menentukan siapa
seharusnya yang diterima untuk menempati posisi jangka pendek dan jangka
panjang. Sedangkan penempatan berkaitan dengan pencocokan seseorang dengan
jabatan yang akan dipegangnya. Seleksi dan penempatan bertujuan untuk
menempatkan orang yang tepat pada jabatan yang tepat. Ini berarti mengukur
keerampilan, pengetahuan dan kemampuan seseorang dengan tuntutan pekerjaan dan
juga kecocokan antara kepribadian, minat, kesukaan serta kesempatan dan budaya
yang terkait dengan perusahaan secara keseluruhan.
I.
AUDIT ATAS PENGELOLAAN SDM
1. Pelatihan Dan Pengembangan Karyawan
Pelatihan dan pengembangan karyawan
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya. Pelatihan menekankan pada peningkatan keterampilan dan
kemampuan SDM dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya saat ini,
sedangkan pengembangan SDM lebih menekankan pada peningkatan kinerja SDM di
masa yang akan datang.
2. Perencanaan Dan Pengembangan Karier
Karier adalah seluruh pekerjaan yang
dimiliki atau yang dilakukan oleh individu selama hidupnya. Pengembangan karier
seorang karyawan menunjukkan semakin meningkatnya kemempuan karyawan tersebut
dalam memegang tugas, wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar dalam
pekerjaannya. Untuk dapat memegang tanggung jawab yang lebih besar seorang
karyawan harus mempunyai kamampuan yang memedai.
Program perencanaan dan pengembangan
karier karyawan harus memperhatikan tiga kepentingan pokok agar program ini
dapat berjaan secara efektif. Ketiga hal tesebut adalah :
- Perencanaan dan pengembangan karier harus terintegrasi dengan perencanaan SDM.
- Perencanaan dan pengembangan karier harus diikuti dengan evaluasi yang memadai.
- Kebutuhan karyawan.
- Penilaian Kinerja
Penilaian kerja karyawan pada
dasarnya adalah menghubungkan kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dengan standar keberhasilan yang telah ditetapkan untuk tugas
dan tanggung jawab tersebut. Hasil penilaian kinerja karyawan dapat
mencerminkan sebagian dari kinerja perusahaan.
4. Konpensasi Dan Balas Jasa
Kompensasi adalah sesuatu yang
diterima karyawan sebagai pengganti (imbalan) atas kontribusi yang telah diberikan
karyawan kepada perusahaan. Hal ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan
fungsi manajemen SDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan
individual atas jasa, keahlian atau pekerja, dan kesetian karyawan kepadca
bisnis perusahaan.
5. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja
mengacu kepada kodisi fisiologis-fisik dan psiologis karyawan yang di akibatkan
oleh linngkungan dan fasilitas kerja yang di sediakan perusahaan . perusahaan
yang melaksanakan dengan baik program keselamatan dan kesehatan kerja secara
signifikan dapat mencegah berbagai akibat dalam bentuk penyakit, cedera atau
meninggal karena pengelolaan keselamatan kerja yang kurang baik.
6. Kepuasan Kerja Karyawan
Setiap individu memiliki tingkat
kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan system nilai yang berlaku pada
dirinya. Semakin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan
keinginan individu, maka semakin tinnggi pula kepuasannya terhadap kegiatan
tersebut. Jika kepuasan kerja merupakan gambarab evaluasi seseorang atas
perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja,
beberapa teori mengenai mengenai kepuasan kerja yang telah cukup dikenal antara
lain :
- Teori ketidak puasan
- Teori keadilan
- Teori dua factor.
J. AUDIT ATAS PENGURANGAN SDM
Perubahan lingkungan bisnis dimana
perusahaan harus mampu beroperasi dengan sangat efisien, juga menuntut
perusahaan untuk melakukan perubahan dalam organisasinya. Kemungkinan yang
sering terjadi adalah kebijakan untuk melakukan rekstrukturisasi yang
memungkinkan hilangnya beberapa jabatan karena jabatab tersebut sudah tidak
efektif lagi untuk dipertahankan dan fungsi-fungsinya bisa dilaksanakan oleh
jabatan yang sangat ini dipertahankan. Sebagai akibat dari rekstruksisasi ini,
pengurangan tenaga kerja merupakan konsikuensi logis yang harus terjadi. Hal
ini dapat menimbulkan kekawatiran dan keresahan karyawan (terutama yang merasa
prestasinya tidak istimewa, tidak memiliki keterampilan yang menonjol
dibandingkan dengan karyawan yang lain, dan berbagai kekurangan yang lain) akan
kehilangan posisi atau pekerjaan karena pengurangan tenaga kerja dapat berupa
pemutusan hubungan kerja.
BAB III
KESIMPULAN
Pengelolaan SDM memegang peranan
yang sangat penting dalam pencapaian keunggulan bersaing perusahaan, dukungan
SDM sangat berkualitas tinggi memiliki korelasi positif dengan penciptaan nilai
tambah dan tingkat kualitas keputusan yang diambil dalam perusahaan.
Audit SDM merupakan penilaian dan
analisis yang konfrehensif terhadap program-progam SDM. Audit SDM menekankan
penilaian (evaluasi) terhadap berbagai aktivitas SDM yang terjadi dalam
perusahaan dalam rangka memastikan apakah aktivitas akivitas tersebut telah
berjalan secara ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya dan
memberikan rekomendasi perbaikan atas berbagai kekurangan yang terjadi pada
aktiviatas SDM yang diaudit untuk meningkatkan kinerja dari program/aktvitas
tersebut
Dalam audit SDM terdapat 5 (lima) tahapan yang
hendaknya dilaksanakan, yaitu :
1.
Pada tahap audit pendahuluan,
2.
Pada tahap review dan pengujian
pengendalian manajemen atas program-program SDM
3.
Dalam tahap audit lanjutan,
4.
Laporan Audit,
5.
Tindak
Lanjut,
Menurut Sherman & Bohlander, audit SDM
memberikan peluang untuk:
1. Menilai efektivitas fungsi SDM
2. Memastikan ketaatan terhadap hukum, kebijakan, perturan dan prosedur
3. Menetapkan pedoman untuk penetapan standar
4. Memperbaiki mutu staf SDM
5. Meningkatkan citra dari fungsi SDM
6. Meningkatkan perubahan dan kreatifitas
7. Menilai kelebihan dan kekurangan dari fungsi SDM
8. Memfokus staff SDM pada masalah masalah penting
9. Membawa SDM lebih dekat pada fungsi fungsi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Bayangkara.2011.Audit Manajemen.Jakarta: Salemba
empat
http://innelrosa.blogspot.com/2012/04/audit-sumber-daya-manusia-sdm.html
http://priyonodr.com/index.php/materi-kuliah/msdm-ii/118-bab-x-audit-dan-riset-sumber-
0 komentar:
Terima Kasih Sobat Telah Berkunjung ^_^
Dikomen yah sob dengan bahasa yg santun demi perbaikan kedepannya:)