MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING
Eko,dkk (dalam Suyatno,
2009: 62) menyatakan bahwa “Problem
Posing mempunyai tiga pengertian yaitu:
1.
Problem Posing adalah perumusan soal sederhana
atau perumusan ulang soal dengan beberapa perubahan agar lebih sederhana dan dapat
dipahami dalam memecahkan soal yang rumit.
2.
Problem Posing adalah perumusan soal
yang berkaitan dengan syarat-syarat pada soal yang telah dipecahkan, dalam
rangka mencari alternative pemecahan.
3.
Problem Posing adalah merumuskan atau membuat
soal dari situasi yang diberikan.
Berdasarkan
pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Problem
Posing adalah pengajuan soal dari permasalah dan untuk di sederhanakan agar
mudah diselesaikan dan dapat dipahami. Setiap siswa diwajibkan mengajukan
sebuah soal dari permasalahan yang ada. Melalaui pengajuan soal siswa akan
siswa diharapkan menambah pemahaman dan aktivitas siswa.
Suryosubroto
(2009:211-214) mengemukakan tahap pelaksanaan Problem Posing sebagai berikut:
1.
Tahap
Perencanaan
a.
Penyusunan
rancangan kegiatan dan baha pembelajaran.
b.
Guru mengorganisasi
bahan pembelajaran dan mempersiapkannya.
c.
Guru menyusun
rencana pembelajaran, termasuk diantaranya kisi-kisi hasil belajar ranah
kognitif daan afektif.
2.
Tindakan
a.
Guru menjelaskan
tentang pembelajaran yang akan dihadapkan kepada siswa dengan harapan mereka
dapat memahami tujuan serta dapat mengikuti dengan baik proses pembelajaran
baik dari segi frekuensi maupun intensitas.
b.
Guru melakukan
tes awal yang hasilnya digunakan untuk mengetahui tingkat daya kritis siswa.
c.
Pengajar
kemudian menugaskan setiap kelompok belajar untuk meresume beberapa buku yang
bebeda dengan sengaja dibedakan antarkelompok.
d.
Masing-masing
siswa dalam kelompok membentuk pertanyaan berdasarkan hasil resume yang telah
dibuatnya dalam lembar problem posing I
yang telah disiapkan (antara 5-7 pertanyaan).
e.
Kesemua tugas
membentuk pertanyaan dikumpulkan kemudian dilimpahkan pada kelompok yang
lainnya.
f.
Setiap siswa
dalam kelompoknya melakukan diskusi internal untuk menjawab pertanyaan yang
mereka terima dari kelompok lain disertai dengan tugas resume yang telah dibuat
kelompok tersebut. Setiap jawaban atas pertanyaan ditulis pada lembar problem posing II.
g.
Pertanyaan
yang telah ditulis pada lembar problem posing
I dikembalikan pada kelompok asal untuk kemudian diserahkan pada guru dan
jawaban yang terdapat pada lembar problem
posing II diserahkan kepada guru.
h.
Setiap
kelompok mempresentasikan hasil rangkuman dan pertanyaan yang telah dibuatnya
pada kelompok lain.
3.
Observasi
Kegiatan observasi yang dilakukan sebetulnya
dilakukan bersamaan dan setelah rangkaian tindakan yang diharapkan pada siswa. Sejauh
mana kemampuan siswa dalam membentuk pertanyaan. Apakah pertanyaan ataupun
aktivitas lebih mengarah pada aspek afektif.
Daftar pustaka
Suryosubroto.2009.Proses Belajar Mengajar di sekolah.Jakarta:RINEKA CIPTA
http://splashurl.com/k4wh8k7
http://splashurl.com/k4wh8k7
0 komentar:
Terima Kasih Sobat Telah Berkunjung ^_^
Dikomen yah sob dengan bahasa yg santun demi perbaikan kedepannya:)