Headlines News :
Home » » MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

Written By Hotmaida Sitompul (Admin Blog) on Friday 28 November 2014 | 01:39





PEMBAHASAN


MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING (ARTIKULASI)
A.    Pengertian  Model Pembelajaran Cooperative Learning (Artikulasi)

Metode ini berguna untuk kelas yang aktif dalam kelas. Pengertian aktif terdapat 2 (dua) macam, yaitu:
1.  Aktif dalam arti selalu atau suka berbicara meski tidak dalam pembelajaran,
2.  Aktif dalam arti siswa mau dan mampu berfikir dan bertanya jika menemukan kesulitan.

Dalam buku Cooperative Learning PAIKEM oleh Agus Suprijono menjelaskan pembelajaran aktif  yaitu: Pembelajaran adalah proses belajar dengan menempatkan peserta didik sebagai center stage performance, dengan proses pembelajaran yang menarik sehingga siswa dapat merespon pembelajaran dengan suasana yang menyenangkan. Sedangkan aktif adalah siswa atau peserta didik mampu dan dapat bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.

Maka dari itu, berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dengan lingkungan sekitar atau tidak terbatas pada empat dinding kelas. Melainkan pembelajaran dapat terlaksana dengan pendekatan lingkungan menghapus kejenuhan dan menciptakan peserta didik yang cinta terhadap lingkungan sekitar. Sedikit contoh metode Pembelajaran Aktif yaitu dengan Metode Artikulasi.

Model pembelajaran Artikulasi merupakan model yang prosesnya seperti pesan berantai, artinya apa yang telah diberikan Guru, seorang siswa wajib meneruskan menjelaskannya pada siswa lain (pasangan kelompoknya). Di sinilah keunikan model pembelajaran ini. Siswa dituntut untuk bisa berperan sebagai ‘penerima pesan’ sekaligus berperan sebagai ‘penyampai pesan.’

Model pembelajaran artikulasi merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran dimana siswa dibentuk menjadi kelompok kecil yang masing-masing siswa dalam kelompok tersebut mempunyai tugas mewawancarai teman kelompoknya tentang materi yang baru dibahas. Konsep pemahaman sangat diperlukan dalam mode pembelajaran ini.

B.     Langkah-langkah Model Pembelajaran Artikulasi
1.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2.      Guru menyajikan materi sebagaimana biasa.
3.      Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang.
4.      Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
5.      Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
6.      Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa.
7.      Kesimpulan/penutup.


C.     Kelemahan dan kelebihan Pembelajaran Artikulasi
Kelemahan dan kelebihan dari   artikulasi ini antara lain:

A.    Kelemahannya:
a. Untuk mata pelajaran tertentu
b. Waktu yang dibutuhkan banyak
c. Materi yang didapat sedikit
d. Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor
e. Lebih sedikit ide yang muncul
f. Jika ada perselisihan tidak ada penengah

B. Kelebihannya:
a. Semua siswa terlibat (mendapat peran)
b. Melatih kesiapan siswa
c. Melatih daya serap pemahaman dari orang lain
d. Cocok untuk tugas sederhana
e. Interaksi lebih mudah
f. Lebih mudah dan cepat membentuknya
g. Meningkatkan partisipasi anak

                                                       


DAFTAR PUSTAKA


Aswita, Effi.2012. Strategi Belajar Mengajar,(diktat). Medan

http://rizkiyusron87.blogspot.com/2012/07/rpp-berkarakter-mata-pelajaran-ekonomi_1492.html

Share this article :

0 komentar:

Terima Kasih Sobat Telah Berkunjung ^_^

Dikomen yah sob dengan bahasa yg santun demi perbaikan kedepannya:)

Total Pageviews

me

me

Translate

Popular Posts

 
Support : Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. SALING BERBAGI (Hotmaida Sitompul) - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by