PEMBAHASAN
MODEL
PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING (ARTIKULASI)
A.
Pengertian Model
Pembelajaran Cooperative Learning (Artikulasi)
Metode ini berguna untuk kelas
yang aktif dalam kelas. Pengertian aktif terdapat 2 (dua) macam, yaitu:
1. Aktif
dalam arti selalu atau suka berbicara meski tidak dalam pembelajaran,
2. Aktif
dalam arti siswa mau dan mampu berfikir dan bertanya jika menemukan kesulitan.
Dalam buku Cooperative Learning PAIKEM oleh Agus Suprijono menjelaskan pembelajaran aktif yaitu: Pembelajaran adalah proses belajar dengan menempatkan peserta didik sebagai center stage performance, dengan proses pembelajaran yang menarik sehingga siswa dapat merespon pembelajaran dengan suasana yang menyenangkan. Sedangkan aktif adalah siswa atau peserta didik mampu dan dapat bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Maka dari itu, berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dengan lingkungan sekitar atau tidak terbatas pada empat dinding kelas. Melainkan pembelajaran dapat terlaksana dengan pendekatan lingkungan menghapus kejenuhan dan menciptakan peserta didik yang cinta terhadap lingkungan sekitar. Sedikit contoh metode Pembelajaran Aktif yaitu dengan Metode Artikulasi.
Model pembelajaran Artikulasi merupakan model yang prosesnya seperti pesan berantai, artinya apa yang telah diberikan Guru, seorang siswa wajib meneruskan menjelaskannya pada siswa lain (pasangan kelompoknya). Di sinilah keunikan model pembelajaran ini. Siswa dituntut untuk bisa berperan sebagai ‘penerima pesan’ sekaligus berperan sebagai ‘penyampai pesan.’
Model pembelajaran artikulasi merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam pembelajaran dimana siswa dibentuk menjadi kelompok kecil yang masing-masing siswa dalam kelompok tersebut mempunyai tugas mewawancarai teman kelompoknya tentang materi yang baru dibahas. Konsep pemahaman sangat diperlukan dalam mode pembelajaran ini.
B.
Langkah-langkah
Model Pembelajaran Artikulasi
1.
Guru menyampaikan kompetensi yang
ingin dicapai.
2.
Guru menyajikan materi sebagaimana
biasa.
3.
Untuk mengetahui daya serap siswa,
bentuklah kelompok berpasangan dua orang.
4.
Menugaskan salah satu siswa dari
pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya
mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu
juga kelompok lainnya.
5.
Menugaskan siswa secara
bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya
sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
6.
Guru mengulangi/menjelaskan kembali
materi yang sekiranya belum dipahami siswa.
7.
Kesimpulan/penutup.
C.
Kelemahan
dan kelebihan Pembelajaran Artikulasi
Kelemahan dan kelebihan dari artikulasi ini antara lain:
A.
Kelemahannya:
a. Untuk
mata pelajaran tertentu
b. Waktu yang dibutuhkan banyak
c. Materi yang didapat sedikit
d. Banyak kelompok yang melapor dan
perlu dimonitor
e. Lebih sedikit ide yang muncul
f. Jika ada perselisihan tidak ada
penengah
B. Kelebihannya:
a. Semua siswa terlibat (mendapat
peran)
b. Melatih kesiapan siswa
c. Melatih daya serap pemahaman dari
orang lain
d. Cocok untuk tugas sederhana
e. Interaksi lebih mudah
f. Lebih mudah dan cepat
membentuknya
g. Meningkatkan partisipasi anak
DAFTAR PUSTAKA
Aswita,
Effi.2012. Strategi Belajar
Mengajar,(diktat). Medan
http://rizkiyusron87.blogspot.com/2012/07/rpp-berkarakter-mata-pelajaran-ekonomi_1492.html
0 komentar:
Terima Kasih Sobat Telah Berkunjung ^_^
Dikomen yah sob dengan bahasa yg santun demi perbaikan kedepannya:)