Headlines News :
Home » » GURU (Garam Untuk Rakyat Umum)

GURU (Garam Untuk Rakyat Umum)

Written By Hotmaida Sitompul (Admin Blog) on Monday 24 November 2014 | 02:08



GURU (Garam Untuk Rakyat Umum)


        
      

       Guru merupakan orang yg sangat berjasa, karena beliaulah kita dapat menulis dan membaca, dengan tulus dan ikhlas beliau memberikan ilmu pengetahuan yg beliau tahu kepada para siswanya, dengan harapan kelak siswanya menjadi insan bangsa yg berguna bagi masyarakat banyak, tanpa pandang suku, agama, dll. Namun kenapa sepertinya jasa seorang guru kurang dihargai???????? Hemmmm perlu dipertanyakan. Bahkan banyak orang yg beranggapan kalau seorang guru hanyalah sebuah profesi yg dipandang sebelah mata. Apakah mereka tidak berpikir siapa yg mendidiknya?? Hingga menjadi orang sukses. Memang miris nasib seorang guru terlebih menjadi seorang guru honorer, bekerja satu harian jasanya hanya dibayar dengan upah yg minim. Padahal untuk menjadi seorang guru bukanlah hal yg gampang. Di zaman sekarang ini untuk menjadi guru harus menempuh pendidikan perguruan tinggi (S1) selama kurang lebih 4thn, bukanlah waktu yang singkat. Seandainya dikaji lebih dalam, pekerjaan guru amatlah berat. Seorang guru harus berdiri di dalam kelas mengajar 40 siswa dengan sifat, agama, suku yg berbeda. Tapi seorang guru harus mampu menyatukan mereka. Dan mendidik mereka sekaligus dalam waktu yg bersamaan tentunya dengan penuh perhatian dan kesabaran akan tingkah-tingkah siswanya. Dengan daya tangkap siswa yg berbeda, ada siswa sekali dikasih tahu langsung mengerti, namun tidak sedikit siswa yg harus dikasih tahu beruang-ulang baru dapat mengerti, padahal apabila guru terus mengulang materi yg sama akan berdampak negatif juga seperti siswa yg sudah paham akan merasa jenuh dan bosan dengan hal yg sama, dan tentunya materi pembelajaran tidak akan berjalan. Tapi itulah hebatnya orang guru, semua bisa di atasai tanpa merugikan siapapun, tapi kenapa masih banyak yg menyepelekan guru???? Seharusnya kehidupan seorang guru mendapatkan kehidupan yg layak, karena gurulah yg membuat orang tidak tahu menjadi tahu. Terbayang tidak seorang guru yg mengajar satu harian di sekolah dengan gaji yg sangat minim, dan harus mengajar setiap hari. Guru juga manusia biasa yg bisa merasakan capek dan ingin mendapatkan kehidupan yg lebih layak. Jika terkadang seorang guru dalam menjelaskan materi pelajaran kurang jelas, dan ada yg beliau tidak tahu, wajar saja. Karena logikanya untuk menambah penghasilannya seorang guru akan mencari pekerjaan yg lain. Salah satu contohnya guru yg tinggal di pedesaan, sepulang dari sekolah mereka akan pergi ke ladang, karena hanya dengan demikian seorang guru dapat menyekolahkan anak-anaknya. Terbayangkan bagaimana capeknya dari ladang kerja dengan otot hingga hampir menjelang magrib, sesampai di rumah tentunya sudah capek dan pengen istrahat. Sementara esoknya harus mengajar di sekolah dengan materi yg baru, dan harusnya malam itu beliau mempersiapkan RPP dan media pembelajaran agar esok bisa memberikan penjelasan materi kepada siswa tanpa ada yg terlewatkan, tapi malamnya beliau harus istrhat karena memang sudah merasa kelelahan, dan esoknya mengajar dengan tanpa mempersiapkan apapun, jadi wajar kalau terkadang guru lupa atau kurang mahir menjelaskan materi, sebenarnya beliau bukan tidak tahu, tapi karena masih merasa kelelahan, dan mungkin tidak konsentrasi karena memikirkan tanaman di ladangnya yg akan harus dipupuk, memang beliau seharusnya profesional, tapi apa mau dikata situasi dan kondisilah yg membuat seperti itu. Dan apabila seandainya beliau diberhentikan dengan gaji yg minim mungkin tidak terlalu merasa rugi makanya tidak sungguh sungguh mengajar. Cobak seandainya seorang guru diberi upah setara dengan gaji seorang dokter, pengacara, hakim, dengan upah yg sangat memuaskan, siapapun gurunya akan fokus dalam mengajar dan melakukan persiapan yg baik agar tidak terjadi kesalahan karena takut dipecat dan akan kehilangan penghasilan yg begitu menggiurkan. Dengan upah yg demikian seorang guru tidak akan mencari pekerjaan lain lagi di luar sekolah, karena dengan upah menjadi guru sudah mendapatkan kehidupan yg layak.  Bayangkan seorang buruh saja ada upah minimumnya, dan kebanyakan buruh tamatan SLTA, tapi lebih tinggi upahnya dari seorang guru. Kenapa guru tidak ada upah minimumnya???? Memang layak guru dikatakan pahlawan tanpa tanda jasa. Memang saat ini mungkin guru sudah mulai diperhatikan, dengan tunjangan sertifikasi bagi mereka, sudah dapat memberikan kehidupan yg lebih layak, tapi dengan beban waktu mengajar yg lebih banyak, tentunya guru akan lebih capek, kalau satu minggu 24 jam 6 hari kerja berarti satu hari mengajar 6 jam. Mungkin jam pertama hingga jam ke empat guru masih semangat, tapi bagaimana dengan jam terakhir???  Mungkin seorang guru yg nonstop mengajar berpuluh siswa dengan kelas yg berbeda dan juga watak siswa yg berbeda pula akan lelah juga, mengajari satu orang saja sudah cukup membuat lelah apalagi mengajar banyak siswa sekaligus. Jadi guru akan tetap menjadi pahlawan tanpa tanda jasa, seperti judul tulisan ini Garam Untuk Rakyat Umum. Garam merupakan sesuatu yg sangat dibutuhkan di dunia ini, kenapa tidak?? tanpa garam makanan akan terasa hambar, bagaimanapun jenis masakannya dengan bumbu yg harusnya membuat makanan lezat tapi tanpa garam akan terasa hambar. Mungkin demikiannlah guru, tanpa ada seorang guru bagaimana kita tahu membangun sebuah industri?? bagaimana kita membaca panduannya??? Tapi walaupun garam begitu bermanfaat bagi manusia, harganya tidaklah mahal, mungkin dari semua bahan makanan garam yg lebih murah. Coba bandingkan harga garam dengan bumbu makanan lainnya sangat jauh bedanya. Dan penggunaan garam untuk makanan tidak banyak, tapi manfaatnya langsung terasa. Contohnya saja untuk semanggkok kuah sayur hanya membutuhkan setengah sendok teh, tapi dengan garam yg sedikit itu, kuah sayur yg tadinya hambar akan terasa lezat. Demikian juga untuk guru. Seorang guru di dalam kelas, tapi siswanya bisa mencapai 40 orang bahkan kadang lebih, tapi sangat memberikan manfaat yg tinggi bagi 40 siswa tersebut. Pengolahan garam mungkin memang tidak terlalu sulit, tapi setahu penulis untuk pembuatan garam membutuhkan sinar matahari, tentunya pada saat musim kemarau, lantas bagaimana pada saat musim hujan???  Mungkin akan lebih susah mengolahnya, Tapi harga garam di pasaran meskipun musim hujan tidk pernah mencapai harga yang sangat tinggi, Mungkin hampir sama dengan guru, dulu untuk menjadi guru harus menempuh pendidikan SPG setara SLTA, tapi sekarang harus menempuh perguruan tinggi (S1) namun mungkin upah seorang guru tidak jauh beda dengan gaji guru dulu. Garam yg di olah d musim kemarau dengan musim hujan rasanya tidak beda, rasanya tetap rasa garam yaitu asin. Guru yg dulu tamatan SPG dan sekarang yg telah menempuh perguruan tinggi yah kerjanya sama, memberikan ilmu pelajaran kepada siswa, mendidik siswa menjadi lebih baik dengan sepenuh hati dan rasa sayang yg tulus dengan keikhlasan tanpa memandang siapa siswa yg di ajar.  Garam yg memiliki manfaat yg tinggi dan dibutuhkan umat manusia harusnya mendapatkan harga yg sesuai juga. Demikian guru, karena begitu besar manfaatnya bagi umat manusia sudah layak di hargai dengan memberikan kehidupan yg layak dan jangan di pandang sebelah mata. Namun mungkin kembali lagi dengan kata GURU (Garam Untuk Rakyat Umum). yah semoga program-program untuk lebih memperhatikan jasa para guru terlaksana dengan baik sehingga dapat pula meningkatkan kualitas pendidikan.

Guruku jasamu begitu banyak di dunia pendidikan, engaku berikan ilmu yang engkau punya kepada kami dengan tulus, dan kelak ilmu yg kami dapat akan kami gunakan untuk hal-hal yg baik sehingga ilmu yg telah engkau berikan akan bermanfaat dan kelak akan menjadi pahala bagimu di dunia dan akhirat, Yah mungkin itulah yg dicari seorang guru, pahala dari Yang Maha Kuasa.

Dan buat sobat yg ingin menjadi seorang guru jangan menjadi mengurungkan niatnya yah ^_^, meskipun produktivitasnya (upah) sedikit tapi pahalanya sangat besar, bayangkan setengah dari jumlah seluruh siswa kita saja yg  dengan ikhlas mendoakan yg terbaik buat kita, sudah merupakan jumlah yg banyak. Menjadi seorang guru adalah kehormatan ^_^ . Semoga yg ingin jadi guru, benar-benar menjadi guru yg menjadi suri tauladan. GURUKU PAHLAWANKU juga



So,,,,,, mari sobat untuk berterima kasih kepada guru-guru kita, dan jangan kita meremehkannya, tidak dipungkiri penulis juga pernah menganggap remeh seorang guru karena mungkin cara menyampaikan materinya yg kurang dapat saya pahami, tapi sekarang saya paham mungkin sang guru lelah dengan pekerjaan yg lain. Sobat semoga tulisan ini bermanfaat, dan jangan seperti penulis yah  pernah meremehkan guru ^_^ ,, tapi udah sadar kok heheheh^_^.  
( Medan, 16 November 2014 By: Hotmaida Sitompul )
Share this article :

0 komentar:

Terima Kasih Sobat Telah Berkunjung ^_^

Dikomen yah sob dengan bahasa yg santun demi perbaikan kedepannya:)

Total Pageviews

me

me

Translate

Popular Posts

 
Support : Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. SALING BERBAGI (Hotmaida Sitompul) - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by